Direktur Utama PT Berita Istana Negara Mengecam Keras Pernyataan Menteri Desa Yandri Susanto

0 0
Read Time:1 Minute, 31 Second

Jakarta – Direktur Utama PT Berita Istana Negara, Warsito, dengan tegas mengecam pernyataan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto yang menyebut wartawan dan LSM sebagai “Bodrex.” Menurut Warsito, pernyataan tersebut tidak hanya merendahkan profesi wartawan dan aktivis, tetapi juga mencerminkan ketidaktahuan seorang pejabat negara terhadap peran pers sebagai pilar keempat demokrasi.

 

“Yandri Susanto adalah seorang menteri yang tolol dan tidak memahami kode etik jurnalistik. Pernyataan seperti ini menunjukkan bahwa dia tidak paham bahwa wartawan adalah salah satu pilar utama dalam demokrasi. Pers memiliki peran penting dalam mengawal kebijakan pemerintah dan memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat,” tegas Warsito.

 

Warsito menambahkan bahwa wartawan bukanlah musuh pemerintah, melainkan mitra dalam memberikan kontrol sosial dan menjaga keseimbangan dalam pembangunan. Ia juga menyinggung bahwa Yandri Susanto sebagai pejabat negara seharusnya lebih berhati-hati dalam berkomentar, terutama terhadap profesi yang memiliki kontribusi besar bagi demokrasi dan masyarakat.

 

“Jika seorang pejabat publik tidak bisa menerima kritik dan malah mencemooh wartawan serta LSM, maka itu menunjukkan arogansi dan ketidakmampuan dalam memimpin. Justru wartawan dan LSM yang kerap mengungkap kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang, termasuk yang bisa saja terjadi di lingkungan Kementerian Desa,” tambahnya.

 

Warsito menyerukan kepada seluruh insan pers dan organisasi wartawan untuk bersatu dalam menanggapi pernyataan Menteri Desa tersebut. Ia juga meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi kepemimpinan Yandri Susanto di kementerian yang seharusnya fokus pada pembangunan desa, bukan malah merendahkan profesi yang berperan dalam mengawal transparansi.

 

“Pers bukan musuh, LSM bukan musuh. Jika ada pejabat yang takut pada wartawan dan LSM, bisa jadi karena banyak hal yang disembunyikan,” pungkas Warsito.

 

Pernyataan Menteri Desa Yandri Susanto ini telah memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, terutama dari insan pers dan aktivis yang merasa dilecehkan. Sejumlah organisasi jurnalis dan LSM pun mendesak agar Yandri segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas ucapannya.(iTO)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related posts